Sepulang Rihlah, Mahasiswa Mengalami Pusing dan Sakit Diare

UPI Serang - Senin (10/11), pagi tadi mahasiswa UPI Kampus Serang digegerkan dengan banyaknya siswa tingkat I yang pinsan. Saat dipintai keterangan, hampir seluruh mahasiswa tingkat I mengalami pusing-pusing dan mual. Salah satu mahasiswa menerangkan bahwa hal ini dialami mereka seusai mengikuti kegiatan rihlah kemarin (minggu-red). Menurut pengakuan mahasiswa tersebut, ia sudah merasakan mual dan pusing-pusing, serta ia tidak hentinya bolak-balik kamar mandi sejak malam hari. Ia kira ia hanya mengalami sakit dikarenakan dirinya masuk angin, namun ketika pagi hari dikampus ternyata teman-teman mahasiswa lain mengalami hal yang sama dengannya. Sehingga ia dan mahasiswa lain beranggapan bahwa mereka mengalami diare dikarenakan memakan nasi bungkus disiang kemarin saat rihlah.

Berdasarkan penulusuran tim redaksi, ketika menanyai mengenai nasi yang dimakan itu kami mendapatkan data bahwa nasi bungkus yang dimakan oleh mahasiswa kemarin secara visual panganan tersebut terdapat tanda-tanda basi, yakni dikarenakan nasi telah sedikit bau dan berlendir. Selanjutnya dari sekian banyak mahasiswa yang mengeluh sakit, 5 orang jatuh pinsan dan salah satu dari mereka harus mendapat perawatan dan dirujuk kerumah sakit. Sehingga kami juga memperoleh data dari keterangan rumah sakit yang merawat salah satu mahasiswa yang bergejala parah tersebut, dijelaskan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda panganan tersebut beracun, kemungkinan hanya basi saja. Dikarenakan kondisi tubuh yang lelah sehingga tubuh mahasiswa tidak dapat menahan efek dari memakan panganan basi tersebut.

Kemungkinan kondisi panganan yang menjadi tidak layak makan tersebut amat mungkin diakibatkan karena cateering pembuat nasi bungkus ini membungkus panganan berupa nasi dan lauk pauk disaat masih panas, sehingga terjadi penguapan dan nasi menjadi cepat basi.

Atas kejadian ini tentu harus dapat menjadi acuan lebih lanjut untuk seluruh organisasi mahasiswa UPI Kampus Serang agar lebih berhati-hati dan belajar dari kasus ini. Organisasi harus menyusun dengan baik prosedur operasional pemesanan, penyimpanan, dan pembagian konsumsi untuk kegiatan mahasiswa. Diharapkan peristiwa seluruh mahasiswa tingkat I dan panitia kegiatan rihlah mual, pusing dan diare saat seusai kegiatan rihlah tidak terulang lagi. (tim redaksi)
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar