Sebuah Kiriman Anonim...
Aku mencintaimu
sepenuh hati (Tanpamu, aku bukanlah siapa-siapa)
Tatap matamu begitu tajam, namun
sayu...
Ketika ku tatap matamu, ku temukan sebuah kedamaian disana..
sebuah cinta yang begitu tulus ikhlas untukku...
Aku mencintaimu, ya... aku mencintaimu,..
sampai nanti dan sampai ku mati.. ya.. sampai ku mati..
Tanganmu begitu kokoh, merangkulku ketika aku terjatuh...
Engkau begitu gagah melindungiku, ya.. melindungiku..
bahkan jiwa raga kau serahkan untukku...
dan engkau, sangat berharga bagiku..
Bagiku, suaramu begitu merdu.. ya merdu ketika mengumandangkan adzan..
bagiku, suaramu begitu merdu ketika menyayikan sebuah tembang lawas yang membuat diri ini terlelap (dulu)
Engkau memang keras, namun aku tahu hatimu begitu lembut...
hatimu begitu menyayangiku.. ya menyayangiku..
seringkali kau terdiam ketika aku meminta sesuatu..
tetapi, kini aku paham dalam diammu, kau selalu memikirkanku...
Kau selalu inginkan hal yang terbaik untukku...
kau tak pernah ingin kecewakanku, tetapi aku sering kali mengecewakanmu..
maafkan aku.. maafkan diri ini.. :(
Tahukan engkau? hati ini kian menjerit...menangis...
menyesali perkataan dan perbuatan yang seringkali menyakitimu...
aku sadari diri ini begitu penuh dosa padamu...
maafkan aku.. maafkanlah aku...
Aku mencintaimu sepenuh hatiku...
meski kini tangan yang dulu kokoh mulai lemah,
meski tubuh yang gagah kini mulai menua...
kerutan-kerutan keriput itu..kini mulai terlihat,
tetapi nalurimu tetap kuat..
kau pancarkan cintamu untukku...
tiada pernah kau mengeluh dihadapkanku...
kau selalu nampak tegar dibalik tubuh rentamu...
Ayah..
aku tetap mencintaimu... aku tetap mencintaimu... aku tetap mencintaimu
sampai nanti sampai ku mati...
karena tanpamu, aku bukanlah siapa-siapa...
Ketika ku tatap matamu, ku temukan sebuah kedamaian disana..
sebuah cinta yang begitu tulus ikhlas untukku...
Aku mencintaimu, ya... aku mencintaimu,..
sampai nanti dan sampai ku mati.. ya.. sampai ku mati..
Tanganmu begitu kokoh, merangkulku ketika aku terjatuh...
Engkau begitu gagah melindungiku, ya.. melindungiku..
bahkan jiwa raga kau serahkan untukku...
dan engkau, sangat berharga bagiku..
Bagiku, suaramu begitu merdu.. ya merdu ketika mengumandangkan adzan..
bagiku, suaramu begitu merdu ketika menyayikan sebuah tembang lawas yang membuat diri ini terlelap (dulu)
Engkau memang keras, namun aku tahu hatimu begitu lembut...
hatimu begitu menyayangiku.. ya menyayangiku..
seringkali kau terdiam ketika aku meminta sesuatu..
tetapi, kini aku paham dalam diammu, kau selalu memikirkanku...
Kau selalu inginkan hal yang terbaik untukku...
kau tak pernah ingin kecewakanku, tetapi aku sering kali mengecewakanmu..
maafkan aku.. maafkan diri ini.. :(
Tahukan engkau? hati ini kian menjerit...menangis...
menyesali perkataan dan perbuatan yang seringkali menyakitimu...
aku sadari diri ini begitu penuh dosa padamu...
maafkan aku.. maafkanlah aku...
Aku mencintaimu sepenuh hatiku...
meski kini tangan yang dulu kokoh mulai lemah,
meski tubuh yang gagah kini mulai menua...
kerutan-kerutan keriput itu..kini mulai terlihat,
tetapi nalurimu tetap kuat..
kau pancarkan cintamu untukku...
tiada pernah kau mengeluh dihadapkanku...
kau selalu nampak tegar dibalik tubuh rentamu...
Ayah..
aku tetap mencintaimu... aku tetap mencintaimu... aku tetap mencintaimu
sampai nanti sampai ku mati...
karena tanpamu, aku bukanlah siapa-siapa...
Yaa Allaah ampunilah aku dan kedua orangtuaku,
dan sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi aku sewaktu aku kecil
dulu...
0 komentar:
Posting Komentar