Perjuangan sang Proklamator 17 rokaat

Perjuangan Sang Proklamator 17 Rokaat
Artikel Kiriman: Kategori Opini

Perjuangan sang Proklamator 17 rokaat

Oleh : bahiirah salsabil


Wahai saudariku, mungkin kita tak bisa menjadi wanita seperti bidadari surga, kita tak secantik parasnya, tak seputih kulitnya, tapi kita harus tahu bahwa bidadari akan cemburu ketika kita melakukan ibadah yang sempurna kepada pencipta kita. Menjadi aktivis dakwah bukanlah hal yang gampang, perlu kekuatan iman, kesiapan hati dalam menerima kritikan, ketangguhan dalam menerima cobaan, dan yang paling penting mampu mengemban amanah dengan baik. Karena saat kita mampu menjalankan amanah dengan baik maka kita termasuk salah satu orang yang beruntung seperti yang dijelaskan didalam surat al-mu`min. Badai pasti akan terus menghantam kita, ombak akan terus bergulir menerjang puing-puing arena dakwah, aku pun sempat merasakan itu bahkan mungkin akan terus merasakan. Ketika hati ini terluka aku pun tak sanggup menahan derasnya air mata. Karena aku tahu ini adalah cobaan dari sang khaliq untuk hambanya, seberapa kuat kita bertahan dan terus berada di jalan-Nya. "aku capek, aku lelah." Ya itulah segelintir keluhan yang mungkin pernah kita ucapkan, tapi percayalah dengan janji Allah. Siapa yang menolong agama Allah maka Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu, itulah firman Allah di dalam Al-Quran surat Muhammad. Saudariku aku pernah merasakan kurangnya partner dalam bekerja, sehingga membuat ketidak kompakkan dalam suatu acara, dan aku menyikapi itu semua dengan sabar dan terus berdoa. Tak banyak yang aku lakukan. Al hasil Allah pun tak segan untuk menjawab itu semua. Doaku terjawab. Hidup di dunia ini tak lain hanyalah sebatas numpang lewat, apa yang telah kita kerjakan hari ini? Apa yang telah kita persembahkan untuk hari ini? Sudahkan kita bersyukur? Sudahkah kita mengingat-Nya? berapa banyak kesalahan yang kita lakukan hari ini? Ya Allah malu sekali rasanya banyak sekali hal yang kita tuntut kepada-Nya, tapi kita jarang sekali menuruti perintah-Nya. Saudariku apakah kita berfikir siapa yang akan menyelamatkan kita ketika di akhirat nanti. Sudahkah kita berdakwah? Atau malah menyakiti orang lain dengan lisan kita? Banyak sekali pertanyaan yang mungkin kita lupakan, yang seharusnya menjadi muhasabah bagi kita semua. Ayo kita bersama membangun dan meneruskan risalah dakwah dari sang proklamator 17 rokaat yaitu nabi kita Muhammad saw. Buktikan kecintaan kita dengan cara berdakwah. saudariku tunggu apalagi? Ini jalan kita, berat rasanya jika amanah ini hanya di emban seorang diri. DAKWAH adalah CINTA, CINTA datangnya dari HATI, aku, kamu, kita, dan kalian semuanya adalah satu. ALLAHUAKBAR!!!



Kiriman dari bahiirah salsabil

*Atikel Kiriman; Bentuk dan Isi adalah tanggung jawab penulis.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar